Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KETAKUTAN MENGACAUKAN PIKIRAN

KETAKUTAN BERLEBIH MENGACAUKAN PIKIRAN


14 Juni 2019, ini merupakan true story dari secuil kehidupan saya. Percaya atau tidak ketakutan itu menurut saya merupakan salah satu anugrah indah dari tuhan, kenapa saya bilang begitu. Sebagai contoh kecil saja, kalian pasti tau kan yang dimaksud dengan rompi anti peluru. Ya rompi yang bisa kebal dari peluru tapi tidak anti air. Apakah pernah terpikir oleh kalian bagimana orang bisa terfikir untuk membuat rompi anti peluru tersebut, itu semua di dasari atas rasa takut manusia sendiri, karena kita sebagai manusia takut akan hal-hal yang bersifat sakit contohnya seperti terkena peluru, maka terciptalah rompi anti peluru tersebut yang berfungsi untuk melindungi tubuh kita. Nah kira-kira begitulah gambarannya.

Namun terkadang ketakutan yang berlebihan juga dapat mengacaukan pikiran kita. ini saya dasarkan pada secuil cerita kehidupan saya.

Cerita ini bermula Saat tepat malam hari, sekitar pukul 10 malam, saya tidak terlalu ingat hari apakah pada saat itu namun yang pasti buka pada hari jadian kita(eaaaaaa, wkwkwk). dimana langit terlihat begitu gelap tanpa di sinari matahari, sama seperti malam pada umumnya. Seperti kehidupan keluarga saya seperti biasanya kami selalu berkumpul saat menjelang matahari terbenam untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, bercerita, bercanda tawa, dan melakukan hal-hal seperti biasanya, seperti bernafas, melihat, mendengar, dan kentut melalui suatu lubang yang tidak ingin saya sebutkan namanya. Semua berjalan normal hingga pada akhrinya salah satu anggota keluarga saya, yang mana saya sebut dia sebagai adik saya memindah saluran TV yang sedang kami tonton ke siaran bertemakan Horor, sontak kami sekeluarga langsung membubarkan diri masing-masing, bukan karena mereka takut namun di kelurga saya itu sangan memegang teguh yang namanya program atau acara tv masing-masing, di awali dengan my father yang keluar rumah untuk pergi berkumpul bersama-temannya, nenek dan mami saya yang masuk kamar untuk tidur, yang membuat suasana di ruang tamu menjadi lumayan sepi.

Dan yang tidak saya habis fikir pun adik saya yang mana telah memindah siaran tv itu menjadi horror pun ikut masuk ke kamar menyusul mami saya untuk tidur karena dia juga ternyata ketakutan saat menontonya, al hasil tersisa saya lah sendiri terdiam dalam ketakutan juga, ditengah malam di temani dengan film horror yang sedang di putar, sebenarnya juga takut untuk menontonnya namun hati penasaran dengan jalan ceritanya, al hasil saya menyelesaikan film tersebut hingga selesai yang mana semua anggota keluarga telah tertidur pulas dengan nyenyak, dan tersisa saya sendiri yang terdiam tidak bisa tidur karena ketakutan sendiri, berbagai macam usaha saya lakukan agar dapat tidur, namun apalah daya ketakutan yang saya buat sendiri telah menghantui pikiran saya, setiap mata tertutup selalu terbayang hal seram yang terbawa dari film tadi. Hingga pada puncaknya tepat sekitar jam setengan 2 malam ketika udara terasa dingin, suasana terasa sunyi, dan mata saya sudah mulai hampir terpejam, tiba-tiba saya mendengar sebuah suara, yang sempat membuat saya kaget dan terbangun dari tidur saya yang setengah jalan tadi, suara itu terdegar seperti suara geraman, earrr…..earrrr……earrrr, kira-kira beitulah gambaran suaranya.

Suara itu terdengar semakin jelas, dengan rasa takut saya yang terlalu besar membuat pikiran saya kacau, saya berfikiran macam-macam karena masih terbawa suasana film yang tadi saya tonton. Dengan rasa takut dan bingung saya coba memperhatikan arah suara tersebut dan saya mencoba memberanikan diri untuk memcari sumber suara tersebut, saya pun mengambil sebuah senter, dan dengan berkerudung selimut saya pun mencari sumber suara tersebut, perlahan tapi pelan saya pun mengikuti suara tersebut dan menuntun saya kedalam kamar nenek saya, dengan rasa takut campur penasaran pun saya masuk dengan perlahan sambil memanggil pelan nenek saya, namun nenek saya tidak menjawab. Dan ketika saya masuk betapa terkejutnya ternyata suara geraman tersebut tidak lain tidak bukan merupakan suara nenek saya yang sedang mendengkur (ngorok cok klw gak tau mendengkur) saat tidur. Hati pun lega dan membuat saya sedikit tersenyum-senyum tidak jelas dan sempat berfikir “inilah akibat ketakutan yang berlebih”…..